KEPEDULIAN SOSIAL (MEMPERHATIKAN KESULITAN ORANG LAIN)

 on 13 Februari 2012  


     MEMPERHATIKAN KESULITAN ORANG LAIN

عَنْ أبى هُرَيْرَة ر.ع. قال:قال رسوْلُ اللهِ ص.م : مَنْ نفس عَنْ مُسِلمٍ كُرْبَة مِنْ كرَبِ الدُّنيَا نفَّسَ اللهُ عنهُ كُرْ بَة مِنْ كُرَبِ يوْم القياَمَةِ ومنْ يسَّرَ عَلَى مُسريسَّرَاللهُ عَلَيْهِ فى الدُّ نيَاوالاخرَةِ وَمنْ سَترَ مُسْلِمًا سترهُ اللهُ فى عَوْن العبدِ مَاكانَ العبدُ فِى عوْن أخِيْهِ .
< أخرجه مسلم >


ARTINYA:
Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “Barang Siapa melepaskan dari seseorang muslim satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan di dunia, niscaya Allah melepaskan dia dari kesusahan-kesusahan dari hari kiamat. Dan barang siapa memberi kelonggaran kepada yang susah, niscaya Allah akan memberi kelonggaran baginya di dunia dan akhirat; dan barang siapa menutupi aib dia di dunia dan akhirat. Dan allah selamanya menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya menolong saudaranya.”
Penjelasan hadis:
                Hadis diatas mengajarkan kepada kita untuk selalu memperhatikan sesama muslim dan memberikan pertolongan jika mendapatkan kesulitan.

1.       Melepaskan berbagai kesusahan orang mukmin

Melepaskan kesulitan orang lain sangat luas maknanya, bergantungpada kesusahan yang diderita oleh saudaranya yang seiman tersebut. Jika saudaranya termasuk orang miskin, sedangkan ia termasuk orang yang bercukupan atau kaya, ia harus berusaha menolongnya dengan cara memberinya pekerjaan atau memberikan bantuan sesuai kemampuannya; jika saudaranya sakit, ia berusaha menolongnya, antara lain dengan membantu memanggilkan dokter atau memberikan bantuan uang alakadarnya guna meringankan biaya pengobatannya; jika saudaranya dililit hutang, maka iya berusaha mencarikan jalan keluar, baik dengan memberikannya bantuan agar hutangnya cepat terlunasi, maupun sekedar memberikan arahan-arahan yang akan membantu saudaranya dalam mengatasi utangnya tersebut dan lain-lain.
Orang muslim yang membantu meringankan dan melonggarkan usaha saudaranya seiman setelah menolong hamba Allah SWT. Yang sangat disukai oleh-Nya serta menyelamatkannya dari berbagai kesusahan, baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman-Nya:
Artinya:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
 
"Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, (niscaya) DIa menolong kamu dan meneguhkan kedudukanmu."
(QS. Muhammad: 7).

Begitu pula orang yang membantu kaum muslimin agar terlepas dari berbagai cobaan dan bahaya, ia akan mendapat pahala yang lebih besar dari Allah SWT. Dan Allah SWT pun akan melepaskannya dari berbagai kesusahan yang akan dihadapinya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

2.       Melonggarkan kesusahan orang lain

Ada kalanya masalah sangat sulit diatasi atau hanya untuk diselesaikan oleh yang bersangkutan. Terhadap masalah seperti itu, ikut melonggarkannya atau memberikan pandangan dan jalan keluar, meskipun ia sendiri tak terlibat secara langsaung. Bahkan, dengan hanya mendengar keluhan saja sudah cukup untuk mengurangi beban yang dihadapinya.

Dengan demikian, melonggarkan sesusahan orang lain seharusnya sesuai dengan kemampuan saja dan bergantung kepada kesusahan apa yang sedang di alami oleh saudaranya dengan memberikan materi kepadanya. Dengan demikian, kesusahannya dapat berkurang, bahkan dapat teratasi. Namun jika tidak memiliki materi, berilah saran atau jalan keluar agar masalah yang dihadapi segera terselesaikan. Bahkan jika tidak memilikin ide atau saran, doakan lah agar kesusahannya dapat teratasi dengan pertolongan Allah SWT. Termasuk doa yang paling baik jika mendoakan orang lain dan orang yang di doakan tidak mengetahuinya.

Orang yang berusaha sekuat tenaga untuk melonggarkan penderitaan saudaranya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, ia akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT., yaitu Allah SWT. Akan melonggarkan berbagai kesusahannya, baik di dunia maupun di akhirat.

3.       Menutup aib seorang mukmin serta menjaga orang lain dari perbuatan dosa

Orang mukmin pun harus berusaha menutupi aib saudaranya. Ia harus berusaha menjaga rahasia saudaranya. Apalagi jika ia tahu bahwa orang yang bersangkutan tidak akan senang kalau aib atau rahasianya diketahui oleh orang lain. Namun demikian, jika aib tersebut berhubungan dengan kejahatan yang telah dilakukan, ia tidak boleh menutupinya. Jika hal itu dilakukan, berarti ia telah menolong orang lain dalam hal kejahatan sehingga orang tersebut terhindar dari hukuman. Perbuatan tersebut itu sangat dicela dan tidak dibenarkan dalam Islam. Sebagaimana firman-Nya:


وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS. Al-Maidah; 2)

Dengan demikian, jika kita melihat seseorang akan melakukan kejahatan atau dosa, setiap mukmin harus berusaha untuk mencegahnya dan menasehatinya. Jika orang tersebut sudah terlanjur melakukan perbuatan dosa, suruhlah untuk bertaubat karena Allah SWT., Maha pengampun dan Maha penerima taubat. Tindakan itu termasuk pertolongan juga karena berusaha menyelamatkan seseorang dari azab Allah SWT.

Itulah makna lain dari menutupi aib kaum muslimin, yakni menutupin agar saudaranya tidak terjerumus ke dalam kesesatannya dan dosa. Orang yang berusaha untuk menutupi aib saudaranya, maka Allah pun akan menutupinya agar tidak melakukan perbuatan yang  dilarang Allah di dunia, sehingga ia tidak mendapat siksa di akhirat.

4.       Allah SWT. Senantiasa akan menolong hamba-Nya, selagi hambanya menolong saudaranya

Jika ditelaah secara seksama, pertolongan yang diberikan seseorang mukmin kepada saudaranya, pada hakikatnya adalah menolong dirinya sendiri. Hal ini karena Allah SWT. Pun akan menolongnya, baik di dunia maupan di akhirat selama hamba-Nya mau menolong saudaranya. Dengan kata lain, ia telah menyelamantkan dirinya sendiri dari berbagai kesusahan di dunia dan di akhirat.
Maka orang yang suka menolong orang lain, misalnya, dengan memberikan bantuan materi, hendaknya tidak merasa khawatir bahwa ia akan jatuh miskin atau ditimpa kesusahan. Sebaliknya, dia harus berpikir bahwa segala sesuatu yang ia mikiki adalah milik Allah SWT. Jika dia bermaksud mengambilnya maka harta itu habis. Jika dia bermaksud menambahnya, maka seketika akan bertambah banyak. Mereka yang suka menolong orang lain dijanjikan akan mendapatk penggantinya sesuai perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat. Tentu saja dalam memberikan pertolongan kepada orang lain jangan berlebihan.

Yang paling penting dalam melakukan perbuatan yang dianjurkan syara’, seperti menolong atau melonnggarkan kesusahan orang lain, adalah tidak mengharapkan pamri tertentu dari orang yang di tolong, melainkan ikhlas adalah semata-mata didasari rasa iman dan ingin mendapatkan rida-Nya.

Beberapa syariat islam, seperti zakat fitrah, antara lain dimaksudkan untuk memupuk jiwa kepedulian sesama mukmin yang berada dalam kemiskinan. Sebagaimana dalam hadist yang artinya.

Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih untuk orang yang shaum dari ucapan dan perbuatan yang tidak baik dan sebagai jamuan bagi orang miskin.” (H.R. Abu Dawud)”

Orang yang memiliki kedudukan atau harta yang melebihi orang lain, hendaknya tidak menjadikan sombong atau tinggi hatiserta tidak mau menolong orang yang sangat membutuhkan pertolongannya. Pada hakikatnya, Allah SWT. Menjadikan adanya perbedaan seseorang dengan orang lainnya adalah untuk saling melengkapi, saling membantu, dan saling menolong satu sama lain. Sebagaimana ditegaskan pada firman-Nya:


“…Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain…”(Q.S. Az-Zukhuf: 32)

                Di dunia ini, ada kalanya orang-orang yang senang dengan kekayaannya atau kedudukannya ada pula orang-orang yang sangat susah karena kemiskinannya. Hal ini merupakan kehendak Allah SWT. Untuk keseimbangan kehidupan di dunia. Dapat dibayangkan jika semua orang kaya, siapa yang akan menjadi penjual, atau yang melakukan pekerjaan kasar yang biasa dilakukan orang-orang kecil. Begitu pun jika semua orang miskin, kehidupan dunia akan kacau.

                Dengan demikian, pada hakekatnya hidup di dunia adalah saling membantu dan mengisi. Orang kaya tidak akan menjadi semakin kaya jika tidak ada orang-orang miskin. Semakin kaya seseorang, ia semakin membutuhkan orang miskin. Rasulullah SAW. Bersabda yang artinya :

kalian ditolong dan diberi rezeki hanyalah oleh kaum lemah di antara kalian”(H.R. Bukhari)

                Ketentraman pun hanya akan dapat diciptakan jika masing-masing golongan saling memperhatikan dan menolong satu sama lain sehingga kesejahteraan tidak hanya berada pada satu golongan saja.  Rasa kesejahteraan yang merupakan benteng utama untuk menghindari perpecahan dan berbagai penyakit social yang ada di masyarakat. Dalam hal ini, kepekaan para pemimpin, para wakil rakyat, dan semua umat islam yang mampu sangat dibutuhkan untuk mensejaterahkan kaum yang lemah.
                Memperbaiki kesejatrahan merupakan salah satu diantara 3 cara memberbaiki keadaan masyarakat, sebagaimana diungkapkan oleh abu hasan dalam “Kitab Adab Ad-Dunya wa Ad-din,” yakni: menjadikan manusia taat; menyatukan rasa dalam hal kesenangan dan penderitaan; dan menjaga diri dari hal-hal yang akan mengganggu stabilitas kehidupan. Semua itu tercapai jika semua komponen dalam masyarakat peduli terhadap komponen lainnya, tidak egois dalam mementingkan keakuan semata yang sangat ditentang islam.

5.       Fiqh Al-Hadis

Orang yang melepaskan kesusahan orang mukmin dari berbagai kesusahan dunia akan mendapat pertolongan Allah, yaitu Allah SWT. Akan melepaskan orang tersebut dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat; orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang ditimpa kesusahan , niscaya Allah akan memberi kelonggaran bagi orang tersebut di dunia dan di akhirat; dan orang yang menutupi seorang muslim dari aib dan perbuatan dosa, niscaya Allah akan menutupi orang tersebut dari aib dan azab dunia dan azab akhirat.

        Ketiga ungkapan tersebut, pada intinya dalah anjuran kepada setiap orang yang beriman agar mau memperhatikan dan saling menolong, dan Allah akan membalasnya dengan yang lebih baik, di dunia dan di akhirat.
KEPEDULIAN SOSIAL (MEMPERHATIKAN KESULITAN ORANG LAIN) 4.5 5 JASMAN UNIMPORTANT 13 Februari 2012      MEMPERHATIKAN KESULITAN ORANG LAIN عَنْ أبى هُرَيْرَة ر.ع. قال:قال رسوْلُ اللهِ ص.م : مَنْ نفس عَنْ مُسِلمٍ كُرْبَة مِنْ كرَ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer