Tantangan dan saran atas demokrasi dan HAM di Indonesia (bag. 1)

 on 02 Januari 2012  

A.  Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan.
Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih).
B.  RUMUSAN MASALAH
a.    Apa pengertian demokrasi ?
b.    Bagaimana pelaksanaan demokrasi di Indonesia ?
c.    Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia ?
d.    Bagaimana tantangan demokrasi dimasa kini ?
e.    Apa pengertian HAM ?
f.     Jelaskan macam-macam HAM ?
g.    Bagaimana tantangan HAM di Indonesia pada masa kini ?
h.    Jelaskan  saran demokrasi ?
A.   PENGERTIAN DEMOKRASI
Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos. Demos berarti rakyat sedangkan kratos artinya pemerintahan. Jadi,demokrasi adalah pemerintahan takyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegan peranan yang sangat menentukan.
Istilah demokrasi  pertama kali di paki diyunani kuno, khususnya di kota antenna, untuk menunjukkan system pemerintahan yang berlaku di sana. Kota-kota di daerah itu kecil-kecil. Penduduknya tidak begitu banyak sehingga mudah untuk di kumpulkan oleh pemerintah dalam suatu rapat un tuk bermusyawarah. Dalam rapat tersebut di ambil keputusa bersama mengenai garis-garis besar kebijaksanaan pemrintah yang akan di laksanakan dan segala hal permaslahan kemasyarakatan.

B.   DEMOKRASI DAN PELAKSANAANYA DI INDONESIA
Dalam perjalanan sejarah bangsa, sejak kemerdekaan hingga sekarang, banyak  pelajaran yang dapat di ambil, terutama terutama pelaksanaan demokrasi di bidang politik. Ada tiga macam demokrasi yang pernah di terapkan di Indonesia, yaitu demokrasi liberal, demokrasi terpinpin, dan demokrasi pancasila.
 Ketiga demokrasi tersebut dalam realisasinya mengalami kegagalan, mengapa demikia, demokrasi liberal bermula pada kegagalan konstituante menetapkan UUD pengganti UUDS 1950.  Demokrasi di bawah perintahan orde lama dan demokrasi terpimpin di bawah pemerintahan orde Baru. Meskipun konsep awal pada priode tersebut di maksudkan sebagai impleimentasi dari sila keempat pancasila, tetapi oada akhirnya kekuasaan terpusat pada akhinya kekuasaan terpusat pada tangan seorang presiden.
Demokrasi yang di terapkan di Indonesia berbeda dengan demokrasi yang di peratikkan di Negara lain. Demokrasi yang berlaku di Negara ini (misalnya, demokrasi pancasila) belainan prosudur pelaksanaanya dengan demokrasi barat yang liberal. Hal ini bukanlah pengingkarang terhadap demokrasi, sepnjang hakikat demokrasi tercermin dalam konsep dan pelaksanaanya. Dalam perjalanan sejarah politik bangsa, Negara kesatuan RI pernah melaksanakan demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin dan demokrasi pancasila. Untuk lebih memahami perkembangan perintah demokrasi yang pernah ada di Indonesia.
a.    Demokrasi parlementer(lieberal)
Demokrasi perlementer di Negara kita telah di praktikkan pada masa berlakunya UUD 1945 priode pertama (1945-1949), kemudian di lanjutkan pada masa berlakunya RIS 1949 dan UUDS 1950. Pelaksanaan demokrasi parlementer tersebut secara yuridis formal berakhir pada tanggal 5 juli 1959 bersamaan dengan pemberlakuaan kembali UUD 1945.
c.    Demokrasi pancasila pada orde baru
1.    Latar belakan dan makna demorasi pancasila
Banyaknya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami bangsa Indonesia pada masa berlakunya demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin di anggap karena ke dua jenis demokrasi tidak cocok diterapkan di Indonesia yang bernafaskan kekeluargaan dan gotong royong. Sejak lahinya orde baru di berlakukan demokrasi pancasila sampai saat ini. Secara konsepsional, demokrasi pancasila masi di angkat dan di rasakan paling cocok di terapkan di Indonesia.
Demokrasi pancasila bersumberkan pada pola piker dan tata nilai social budaya bangsa Indonesia, dan menghargai hak individu yang tidak terlepas dari kepentingan social misalnya,”kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga Negara yang harus di junjung tinggi oleh penguasa. Dalam demokrasi pancasila hak tersebut tetap di hargai, tetapi harus diimbangi dengan kebebasan yang bertanggun jawab.
2.      Ciri dan aspek demokrasi pancasila
Demokrasi pancasila memiliki cirri khas, antara lain bersifat kekeluargaan dan kegotong royonan yang bernafaskan ketuhanan yang maha esa; menghargai hak asasi manusia dan menjamin adanya hak-hak miniritas; pengambilan keputusan sedapat mungkin di dasarkan atas musyawarah untuk mufakat; serta bersendi atas hokum.
            Selain mewarnai berbagai bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, social, dan berkumandang demokrasi pancasila pun menganddung sebagai aspek. Menurut S.Pamudjji  dalam bukunya “ demokrasi pancasila dan ketahananb nasional” aspek-aspek yang berkandung pancasila itu adalah:
a.    Aspek formal
b.    Aspek materil
c.    Aspek normative
d.    Aspek oktatif
e.    Aspek organiisasi
f.     Aspek kejiwaan 

d.    Pelaksanaan demokrasi pada orde revormasi 
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada orde revormasi tampak lebih marak di bandingkan pada masa orde baru. Orde reformasi ini merupakan consensus untuk mengadakan demokratisasi dalam segala bidang kehidupan. Di antara bidang kehidupan menjadi sorotan utama untuk di reformasi adalah bidang politik, ekonomi, dan hokum. Reformasi ketiga bidang tersebut harus di lakukan sekaligus karena reformasi politik yang berhasil mewujudkan demokratisasi politik, tidak menjadi demokratisasi kolusi. Demikian pula, tampa demokratisasi politik, prinsip rule of law sulit di wujudkan. Sehubungan dengan ini, badang peradilan yang otonom, berwibawah, dan yang mampu menetapkan prisiprule of law itu hanya dapat terwujud apabila ada demokratisasi politik.
Perubahan yang terjadi pada orde reformasi ini di lakukan secara bertahap karena memang reformasi berbeda dengan refolusi yang berkonetasi perubahan pada semua komponeng dalam suatu system politik yang cenderung menggunakan kekerasan. Menurut Hutington (Chaedar,1998), reformasi mengandung arti: “perubahan yang mengarah pada bersamaan politik,social, dan ekonomi yang lebih merata termasuk perluasan basis partisipasi politik rakyat” pada reformasi di Indonesia sekarang ini, upaya meningkatkan partisipasi politik rakyat dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, dan bernegara merupakan sesuatu sasaran agenda reformasi 
C.   PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi Pancasila versi Orde Baru mulai digantikan dengan demokrasidalam arti
sesungguhnya. Hanya saja tidak mudah mewujudkan hal ini, karena setelah Soeharto tumbang tidak ada kekuatan yang mampu mengarahkan perubahan secara damai, bertahap dan progresif. Yang ada justru muncul berbagai konflik serta terjadi perubahan genetika sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tak lepas dari pengaruh krisis moneter yang    menjalar kepada krisis keuangan sehingga pengaruh depresiasi rupiah berpengaruh signifikan terhadap kehidupan ekonomi rakyat Indonesia. Inflasi yang dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sangat berpengaruh kepada kualitas kehidupan     masyarakat. Rakyat Indonesia sebagian besar masuk ke dalam sebuah era demokrasi     sesungguhnya dimana pada saat yang sama tingkat kehidupan ekonomi mereka justru tidak lebih baik dibandingkan ketika masa Orde Baru.
Indonesia setidaknya telah melalui empat masa demokrasi dengan berbagai versi. Pertama adalah demokrasi liberal dimasa kemerdekaan. Kedua adalah demokrasi terpimpin, ketika Presiden Soekarno membubarkan konstituante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Ketiga adalah demokrasi Pancasila yang dimulai sejak pemerintahan Presiden Soeharto. Keempat adalah demokrasi yang saat ini masih dalam masa transisi. Kelebihan dan kekurangan pada masing-masing masa demokrasi tersebut pada dasarnya bisa memberikan pelajaran berharga bagi kita. Demokrasi liberal ternyata pada saat itu belum bisa memberikan perubahan yang berarti bagi Indonesia. Namun demikian, berbagai kabinet yang jatuh-bangun pada masa itu telah memperlihatkan berbagai ragam pribadi beserta pemikiran mereka yang cemerlang dalam memimpin namun mudah dijatuhkan oleh parlemen dengan mosi tidak percaya. Sementara demokrasi terpimpin yang dideklarasikan oleh Soekarno (setelah melihat terlalu lamanya konstituante  mengeluarkan undang-undang dasar baru) telah memperkuat posisi Soekarno secara absolut. Di satu sisi, hal ini berdampak pada kewibawaan Indonesia di forum Internasional yang diperlihatkan oleh berbagai manuver yang dilakukan Soekarno serta
munculnya Indonesia sebagai salah satu kekuatan militer yang patut diperhitungkan di
Asia. 
Namun pada sisi lain segi ekonomi rakyat kurang terperhatikan akibat berbagai
kebijakan politik pada masa itu. Lain pula dengan masa demokrasi Pancasila pada kepemimpinan Soeharto. Stabilitas keamanan sangat dijaga sehingga terjadi pemasungan kebebasan berbicara. Namun tingkat kehidupan ekonomi rakyat relatif baik. Hal ini juga tidak terlepas dari sistem nilai tukar dan alokasi subsidi BBM sehingga harga-harga barang dan jasa berada pada titik keterjangkauan masyarakat secara umum. Namun demikian penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) semakin parah menjangkiti pemerintahan. Lembaga pemerintaha  yang ada di legislatif, eksekutif dan yudikatif terkena virus KKN ini. Selain itu, pemasungan kebebasan berbicara ternyata menjadi bola salju yang semakin membesar yang siap meledak. Bom waktu ini telah terakumulasi sekian lama dan ledakannya terjadi
pada bulan Mei 1998.
Selepas kejatuhan Soeharto, selain terjadinya kenaikan harga barang dan jasa beberapa kali dalam kurun waktu 8 tahun terakhir, instabilitas keamanan dan politik serta KKN bersamaan terjadi sehingga yang paling terkena dampaknya adalah rakyat kecil yang jumlahnya mayoritas dan menyebabkan posisi tawar Indonesia sangat lemah di mata internasional akibat tidak adanya kepemimpinan yang kuat.
Namun demikian, demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia memperlihatkan beberapa kemajuan dibandingkan masa-masa sebelumnya. Pemilihan umum dengan diikuti banyak partai adalah sebuah kemajuan yang harus dicatat. Disamping itu pemilihan presiden secara langsung yang juga diikuti oleh pemilihan kepala daerah secara langsung adalah kemajuan lain dalam tahapan demokratisasi di Indonesia. Diluar hal tersebut, kebebasan mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi di masyarakat juga semakin meningkat. Para kaum tertindas mampu menyuarakan keluhan mereka di depan publik sehingga masalah-masalah yang selama ini terpendam dapat diketahui oleh publik. Pemerintah pun sangat mudah dikritik bila terlihat melakukan penyimpangan dan bisa diajukan ke pengadilan bila terbukti melakukan kesalahan dalam mengambil suatu kebijakan publik.

Jika diasumsikan bahwa pemilihan langsung akan menghasilkan pemimpin yang mampu
membawa masyarakat kepada kehidupan yang lebih baik, maka seharusnya dalam
beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami peningkatan taraf kesejahteraan
masyarakat. Namun sayangnya hal ini belum terjadi secara signifikan. Hal ini sebagai
akibat masih terlalu kuatnya kelompok yang pro-KKN maupun anti perbaikan.
Demokrasi di Indonesia masih berada pada masa transisi dimana berbagai prestasi
Sudah muncul dan diiringi ”prestasi” yang lain. Sebagai contoh, munculnya Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dirasakan mampu menimbulkan efek jera para koruptor
dengan dipenjarakannya beberapa koruptor. Namun di sisi lain, para pengemplang dana
bantuan likuiditas bank Indonesia (BLBI) mendapat pengampunan yang tidak sepadan
dengan ”dosa-dosa” mereka terhadap perekonomian.

Tantangan dan saran atas demokrasi dan HAM di Indonesia (bag. 1) 4.5 5 JASMAN UNIMPORTANT 02 Januari 2012 A.   Latar Belakang Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme s istem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan raky...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer